Monday 12 August 2013

sesat #9 - sudah biasa

Ketika menciumimu, aku terbayang wajah istrimu berbalut hijab merah muda. Ketika hendak melepas pakaianku, wajah putri kecilmu yang hadir. Ketika menaikimu, suara mama terngiang, "Kok bisa ya ada perempuan seperti itu," ujarnya saat menonton infotainment tentang seorang selebriti yang menikah lagi dengan sahabat mantan istrinya.

Aku terkesiap. Aku tak bisa melakukan ini, kataku dalam hati. Aku mulai mengambili pakaian dan sepatu yang berserakan lalu masuk ke toilet.

"Hei, ada apa?."
Dia yang nyaris telanjang menghampiri dan menggedor pintu kamar mandi.

Aku cepat-cepat memakai kembali pakaianku, mencuci mukaku yang tanpa make up, dan memasang kembali sepatu berhak 5 cm milikku. Tak menjawab pertanyaannya.

Tunggu saja sampai aku keluar.

Dia tak lagi menggedor. Aku keluar.

Dia memakai kembali kaosnya. Membuka kaca jendela sedikit. Menyalakan sepuntung rokok Black Mild.

Aku cuma berdiri menatapnya.

"Aku mau pulang. Seharusnya ini ga terjadi, aku minta maaf..."

Dia menyeruput rokoknya dalam-dalam. Diam.

"Aku akan check out. Karena kamu minta pakai kartu identitasku, brarti kamu juga harus check out."

"Segini aja?. Kita bahkan belum ngapa-ngapain," katanya sambil menjentikkan abu rokok diatas asbak.

"Segini aja. Dan ga akan terulang."

"Oh. Oke kamu nyantai aja. Sini..." tangannya terjulur mengambang di udara.

"Mungkin suatu kesalahan aku stalking media sosialmu tadi. Tapi sungguh, aku kasian sama istri dan anakmu"

"Mereka bukan tanggung jawabmu. Aku yang akan menanggung dosaku sendiri. Come on...kita sudah terlanjur disini lo."

"Kurasa ciuman tadi sudah cukup."

"Aku tahu, dompetmu ga hilang. Kartu identitasmu ada, hanya saja kamu malu mengakui bahwa kamu memang tak ingin pihak hotel mencatat namamu. Jadi kamu mengarang cerita itu. Sungguh kamu bilang jujur pun aku sudah mengerti keadaannya."

....................................




Di sebuah kantor...

Cerita seperti ini sudah biasa. Selingkuh, tapi ga dilanjutin. Ah...harusnya aku mengarang lebih baik lagi dari ini.

-F-

No comments:

Post a Comment