Tuesday 17 January 2012

kami dan 2012

Sudah 2012. Sudah sekian lama merasa ga tertarik dengan gadget 1 ini. Tapi benar kata orang, orang yang tercinta selalu memberikan pengaruh pada hidup pasangannya, entah dalam hal baik, maupun yang buruk. Akhirnya aku punya blackberry juga. Jika dibilang ga pengen, aku bener-bener ga pengen punya. Tapi berhubung kekasih (walau tidak mengakui) ingin punya, aku pun (ikut) ingin punya. Mungkin lebih ke ego, karena aku ga akan bisa terima kalau cuma dia aja yang punya. Karena menghambat dia punya blackberry adalah tidak mungkin, secara semua teman-temannya secara sadar atau tidak agak memaksa dia agar segera punya. Agak muter-muter ya kalimat aku...maaf, sedang migraen :D

Sudah 2012, teknologi iya memang semakin maju. Tapi "kami" tak maju-maju. Malah mungkin mengalami kemunduran. Aku yang terbiasa (dianggap) mandiri olehnya, sehingga dia pun merasa ga harus membantu aku. Kamu tahu kan, terkadang perkataan berasal dari hati. Bukan pikiran. Suatu hari dia bertanya pada Daun (bukan nama sebenarnya).
Dia    :  Setiap hari kamu anter Bunga (juga bukan nama sebenarnya) kerja?
Daun :  Iya lah. Kalo aku bawa motornya Bunga.
Dia    : (misuh) kayak si Duri dan Mawar aja (menyebut nama seseorang yang bukan nama sebenarnya)

Aku (dalam hati) "Kenapa sayang, apa ada yang salah dengan perlakuan pria yang begitu terhadap pasangannya. Bukannya itu hal yang wajar dilakukan seorang pria, melindungi, mengantar wanitanya sampai tujuan?. Kamu tak pernah mengantar aku kerja, aku tak mengeluh, aku tak meminta. Meski dalam beberapa saat terkadang aku ingin kamu begitu. Apakah perkataanmu itu menunjukkan bahwa nantinya, setelah kita menikah pun, aku tidak punya hak untuk kamu antar dan jemput bekerja?"

Dan dia memberikan jawabannya pada suatu saat. Dia memandang aneh pria yang mau mengantar jemput pasangannya. Baginya, pria itu harus dihormati. Pria bukan Supir dan dia pun tidak mau dianggap Supir. Astaga, entah seberapa dalam aku merasa sakit hati dengan statement itu. Setiap orang berbeda, bisa saja teman-temannya tadi pun ikhlas dan memang meminta untuk mengantar, tak semena-mena disuruh oleh si wanita untuk mengantar dan menjemput. Dan sekali lagi, apa yang salah dengan perlakuan seperti itu?

My dear, sekalipun aku belum mengerti, tapi aku yakin Allah tidak membedakan umatnya yang lelaki dan perempuan. Lelaki memang pada akhirnya menjadi kepala keluarga yang harus dihormati. Dan aku sebagai perempuan, juga memahami kodrat ku.

"Allah Swt. Telah mensyariatkan seperangkat hukum yang berkaitan dengan manusia dalam kedudukan atau predikatnya sebagai manusia sebagai satu ketentuan yang sama-sama harus dijalankan oleh kaum pria atau kaum wanita. Dari sini berarti, taklif serta berbagai hak dan kewajiban pria dan wanita adalah sama. Sebab ayat-ayat , maupun hadis-hadis yang menunjuk hukum-hukum dalam persoalan-persoalan seperti di atas bersifat general (umum) sekaligus integral (mencakup), yakni berlaku bagi manusia pria dan wanita dalam kedudukan atau predikat sebagai manusia; juga berlaku bagi kaum mukmin pria dan wanita dalam kedudukan atau predikatnya sebagai orang beriman. Oleh karena itu , banyak ayat yang menetapkan bahwa taklif hukum ditujukan bagi pria maupun wanita . Allah Swt. , misalnya berfirman sebagai berikut: "Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimah, kaum mukmin dan mukminat, pria dan wanita yang senantiasa berlaku taat, pria dan wanita yang selalu berlaku benar, pria dan wanita yang biasa berlaku sabar, pria dan wanita yang senantiasa takut (kepada Allah), pria dan wanita yang gemar bersedekah, pria dan wanita yang suka berpuasa, pria dan wanita yang selalu memelihara kemaluan (kehormatan)-nya, serta pria dan wanita yang banyak menyebut asma Allah, telah Allah sediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS al-Ahzab 33;35).

Sudah 2012. Tanggal 25 Januari nanti "kami" menginjak usia 2 tahun. Putus-nyambung-pasang-surut-tangis-tawa-marah-diam telah kami rasakan. Aku ga pernah berharap banyak dapat benar-benar ingin memiliki seseorang seperti saat ini, tapi aku merasa dia tak merasa hal yang sama. 

Sudah 2012. Tahun ini adalah jatuh tempo "kami". 
Dear, ambil aku atau tinggalkan aku selamanya.

Aku sudah tahu jawabanmu.......................................................................................................................... MAAF.