Tuesday 22 July 2014

bidadari surga di bumi

Catat, aku bukan pelacur. Setidaknya aku melakukan ini semua karena aku butuh perhatian pria. Aku tak butuh uang mereka, aku tak butuh pengakuan. Bersama salah satu dari mereka di satu malam dan malam lainnya saja aku sudah senang. Tak jarang mereka membelikan apa yang aku ingin, tapi bukan itu tujuanku. Sungguh.

Aku kasih tahu ya, aku tak percaya dengan pernikahan. Melayani satu orang yang belum tentu setia membuatku sakit kepala. Memberikan cinta pada satu orang yang tidak membalas cinta sebesar yang kuberikan akan membuatku frustasi. Tidak, aku tidak mau komitmen itu.

Sesungguhnya, Aku tak pernah merasa kesepian. Mereka tak selalu ada untukku, tapi aku selalu berusaha ada untuk mereka. Aku menikmati masa-masa sendiriku. Menulis seperti ini. Menyesap cokelat hangat di sebuah cafe sambari melahap novel, atau sambil berdiam di balkon apartemen menikmati lampu kota. Menghirup aroma tanah saat  hujan dari lantai 11 bukan hal yang mustahil juga.

"Kamu yang pasang kondomnya ya sayang..."

Asli, aku membenci kondom. Mereka pikir aku berpenyakit?. Memakai kondom sama dengan bermain dengan dildo. Rasa karet. Belakangan aku menyadari, mereka cuma tak ingin aku hamil. Karena sudah terbiasa keluar di dalam.

Jangan kuatir, aku rajin mengingatkan mereka untuk tidak memakai parfum yang berlebihan saat menemuiku, dan mandi tanpa sabun setelah kami bercinta. Aku juga tidak mau meninggalkan jejak merah pada tubuh mereka. Selama tak ada yang terluka, aku yakin mereka akan tetap mencariku.

Aku, wanita baik-baik yang merawat dan melayani suami-suamimu saat kamu sibuk, tak peduli, tak punya waktu, atau terlalu lelah dengan urusan rumah tangga kalian. Tidak, mereka tidak akan memilihku dan meninggalkanmu. 

Aku janji.

No comments:

Post a Comment