Tuesday 29 November 2011

sesat #3 - obeng plus

Kamu tahu, 
Sudah cukup sulit bagi aku membagi waktuku dengan Billy. Aku kerja, dia kerja. Aku bebas, dia masih harus kerja. Ketika kami sama-sama memiliki waktu luang bersama, tentu saja aku ga akan nyia-nyiain kesempatan itu. Kenapa kamu lalu marah?. Kamu cemburu?. Pantaskah kamu cemburu setelah apa yang selalu kamu lakukan sama aku?.

"Sayang, kita ga akan ketemu dua hari ini. Aku harus ke Jogja antar Dita. Dia kangen orangtuanya."

"Tadi mamanya Dita dah nentuin aku mesti siapin dana berapa untuk pernikahan kami, haduh...stress aku Sayang,"

"Kita harus tetap seperti ini. Diam-diam. Rapi. Ini semua aku lakukan agar kita bisa tetap bersama."

"Andai aku ketemu kamu setahun lebih dulu sebelum aku bertemu Dita, sudah pasti kamu yang akan jadi istriku sekarang."

"Kenapa sih tiap aku bebas dari Dita, kamu selalu sama Billy, ga ada waktu buat aku. Oke lah, memang cuma aku aja yang sayang dan cinta sama kamu, sedangkan kamu tidak."

"Dita ada dirumahku. Jangan bbm aku lagi."

Aku mengerti aturannya. Kode "Dia kerumah" dan "Nanti malam aku kencan" dan sebagainya, adalah saat-saat kita tak boleh saling menghubungi. Ketika kamu kesepian, kamu mencariku. Ketika aku kesepian pun akan mencarimu. Tapi kamu semakin keterlaluan. Banyak hal kamu putuskan sendiri demi berlangsungnya hubungan kalian tanpa mengerti kondisi dan hatiku, padahal aku juga punya hak menyuruh kamu untuk tidak menghubungiku ketika bersamanya. Aku juga punya kekasih yang tak boleh tahu bahwa aku punya kamu. Meskipun, tahukah kamu...kalau kamu memilihku, aku akan meninggalkan dia.

"Kamu bilang sayang, kamu bilang cinta sama aku, percuma. Karena kamu ga akan ninggalin dia yang kamu cinta. Kamu akan tetap nikahin dia, ya kan...?,"

"Persetan dengan hubungan kita. Aku ga cinta juga sama kamu. Tapi aku ga suka kamu pamer hubunganmu sama Dita!" 

"Hey, Aku bicara padamu. Jangan diam saja!!."

Aku teriak dan terisak. Memandang tubuh diam berkemeja putih bergaris abu-abu yang telah bercampur merah darah dan sebuah obeng plus yang tertancap di punggung. 


No comments:

Post a Comment