Wednesday 2 November 2011

Sesat #1 – Avanza hitam

Bagaimana cara kita bertemu?

Oh, aku ingat. Aku menjadi Sales Promotion Girl dari sponsor event yang kau adakan. Kita bertukar akun facebook. Kita bertukar pin blackberry. Kita ngobrol di dunia maya dan bang, kita bertelepon seks.

Hari ini aku memutuskan untuk tak ikut kekasihku tugas di luar kota. Yah, kami memang masih sepasang kekasih, namun Ia tak pernah tidak mengajakku untuk turut serta. Walau sampai sana aku harus menyewa kamar hotel sendiri. Tapi pada ujungnya kekasihku lah yang akan pindah ke kamarku. Itulah yang aku suka dari dia. Tak risih aku ikut kemanapun dia pergi. Bisa kamu bayangkan ada berapa kemungkinan selingkuh yang bisa aku lakukan dengan hubungan seperti ini. Hampir tidak ada. Karena kami saling menempel satu sama lain. Dan ini aku berbicara tentang aku sendiri. Kalau dia yang selingkuh?, akan ada cerita yang lain.

Kembali ke hari ini. Aku ingin menghabiskan waktu sama kamu. Seperti malam-malam kita bertemu. Berkeliling kota mengendarai Avanza hitammu. Kuliner tengah malam. Berhenti di tempat peristirahatan kawasan jalan tol. Menggoyang mobil dengan gerakan erotis yang memeluhkan keringat kenikmatan. Lalu pulang dan ditutup dengan ciuman kecil di pipi.

“Besok ketemu lagi?,” tanyaku manja.
“Liat besok ya. Ayahku minta dianter kerumah budhe katanya. Kalo ga jadi, aku jemput kamu.” Jawabnya sambil menoel hidungku.
“Oke, kabari ya beb,” aku keluar dari mobil setelah sebelumnya menyiapkan kunci pagar rumah kos ku.
Dia menatap kosong.

Tiga bulan. Aku mencandunya. Hubungan rahasia di dalam Avanza hitam. Stuck. Dia tak mau berlama-lama tersesat denganku. Habis banyak uang jajan. Habis banyak uang bensin. Habis banyak peluh yang kita keluarkan. Tapi tak kunjung dia mendapatkanku. Dia pergi dan menghindar. Mengembalikan aku pada kekasihku. Mengantarkan aku pada hidup normal. Tidur jam 12 malam. Bukan lagi jam 2 pagi.


No comments:

Post a Comment