Friday 19 August 2011

i'm just not that into them

Romeo (ex No 1):  smart, pemalu, anti rokok, mata tajam, tapi menyukai teman lain yang sekampus.
Yose (ex No 2):  kaya, open minded, perokok, royal, tapi  terlalu “agresif”.
Mono (ex No 3):  musisi, ganja, cool, gondrong, tapi memutuskanku untuk cewek lain.
Ben (ex No 4):  basket, tinggi, matre, anti rokok, nafsu tinggi, tapi playboy.
Stan (ex No 5): musisi (lagi), anti rokok, loyal, open minded, sporty, tapi lebih suka backstreet.
Arya (ex No 6): 10 tahun diatas, dewasa, mapan, royal, humoris, tapi terlalu “tenang”.
Reno (ex No 7): peminum, pekerja keras, pengorbanan tinggi, posesif tapi kerap berkata kasar.

“Akhirnya…dapet juga nih dvd”. Aku siap-siap nyalain dvd player dan tivi.
“Apa fungsinya ni daftar mantan…?” Mona membaca tulisanku di kertas buram di atas tempat tidur. Ia hafal banget nama-nama yang tertera secara ia satu-satunya sahabat wanita dan tempat pembuangan “sampah” ku.
“…ga ada gunanya, toh kamu tetep slalu mencintai orang yang salah..heheheh” Lanjutnya terkekeh.
“Yeeeiyy..emang situ dah dapet yang perfect gituh. Bukan salah, sayang…mungkin mereka bukan untuk aku”.
“Kamu terlalu mudah jatuh cinta, tapi mudah menguap juga tu cinta”
“Sapa bilang, sama Stan terhitung tahunan…menguap gimana?”
“Jadi masih cinta nih?”
“Gak”
“Boong”
“Terserah”
“By the way, napa nama Eno ga da disini. Harusnya cantumin juga donk. Katanya evaluasi, berarti berlaku dari yang tempo dulu hingga sekarang”.
“Suka-suka saya Mona, namanya juga coret-coretan. Mo di tulis, mo engga..ya bener ga da guna. Karna ga mungkin juga kalo mo jatuh cinta mesti liat list dulu”
“Lha trus ini, dibuang aja ya” dia mengayun-ayunkan kertas kecil itu di atas tempat sampah.
“Jangan donk bo’, blom slese…” Aku merebutnya kembali.
“Biz, buat apa inget-inget yang dulu lagi?”
“Bukan inget-inget, cuma salah satu cara buat evaluasi…diri, Mon. Orang seperti apa  sebenarnya yang aku inginkan…”
“Eno?. Bagaimana dengan dia, coba kamu tulis…tar kita rangkum bareng-bareng hihi”
Ah, jadi ketahuan  Mona deh. Gara-gara aku agak teledor nih…

Eno (ex No 8): pekerjaan tetap, perokok, loyal, pengorbanan tinggi, suka “keindahan” (seksi-red…sebenarnya sih smua cowok pasti bgitu, termasuk nama-nama di atas), pernah ga jujur, tapi lalu bersikap sok dewasa dan mulai menuntut.

“Okay, kamu suka yang smart…nyambung lah ya. Trus, open minded, jujur, loyal pasti ya…hmm, humoris, sporty, beberapa mantan tidak merokok dan kamu memilih itu lebih baek, ngemong…so, jangan pilih yang daun muda…”
“Eh, daun muda blum tentu ga dewasa…”
“Sssstt..lanjut ga?”
“….”
“Ga suka yang alim-alim banget, cenderung ke bad boy…lebih bikin penasaran. Mm, yang ga terlalu “agresif” juga ga terlalu “tenang”. Posesif, karna pada dasarnya kamu lebih suka diatur…”
“Dilindungi…”
“Lanjut. Meski bukan musisi, minimal bisa maen alat musik. Ingin “diakui”, brarti mengharapkan bisa deket dengan keluarganya. Royal, semua cewek pasti suka yang ga pelit-pelit banget apalagi matre, hahaha…”
“Yea, ga kliatan pas pedekate…”
“Ganteng?…”
“Yang ga ngebosenin aja…”
“Orang yang mau berkorban, menerima apa adanya dirimu, dan ga penuntut”
“Sepertinya begitu, banyak ya…heheh”
“Aliyaaaah, dirimu sendiri ga suci-suci amat, kadang kurang peduli dan males buat kompromi, masa cowok idamanmu kayak gini modelnya, bisa mati muda dia”
“Ga harus kok. Pastinya aku akan lakuin apapun kemauannya, KALAU dia juga mau menuruti kemauanku…”
“Dasar egois!”
“Biarin, cariin calon suami buatku donk Mon…”
“Kriteria terlalu berat, ogah..mending cari buatku sendiri!”
“Hoho, yadah nonton He's just not that into you aja yuuuk"

No comments:

Post a Comment